Berita Hino
JAKARTA. Produsen kendaraan komersial jenis truk harus pandai-pandai mengatur strategi demi mempertahankan penjualan. Maklum, sejak tahun lalu, penjualan truk tergoncang akibat sektor pertambangan meredup. Makanya, tahun ini, mereka lebih getol membidik industri lainnya sebagai calon konsumen.
Salah satunya, PT Hino Motor Sales Indonesia yang mulai membidik sektor konstruksi dan logistik. Direktur Penjualan dan Promosi Hino Motor, Santiko Wardoyo bilang, perluasan pasar dilakukan, karena penjualan dari sektor tambang sejauh ini masih lesu.
Tengok saja, per Januari 2013, penjualan truk kategori 3 (medium) tipe Hino Ranger FM (6X4) yang digunakan untuk sektor tambang merosot sekitar 20% dari periode yang sama tahun lalu. "Jika pada Januari 2012, varian ini mampu menopang 46% pada total penjualan Hino, kini per Januari 2013 hanya berkontribusi 28%," paparnya.
Adapun, kontribusi tipe Ranger FG (4X2) yang digunakan sektor logistik meningkat menjadi 32% pada Januari tahun ini, ketimbang periode yang sama tahun lalu masih sekitar 27%. Sementara, di sektor konstruksi, kontribusi penjualan tipe Ranger FL (6X2) juga naik dari 17%, menjadi 28% pada Januari 2013.
Tak heran, Santiko bilang, Hino bakal lebih gencar menyasar sektor konstruksi dan logistik. "Pasar truk masih bisa berkembang di kedua segmen ini," ujarnya.
Salah satunya, PT Hino Motor Sales Indonesia yang mulai membidik sektor konstruksi dan logistik. Direktur Penjualan dan Promosi Hino Motor, Santiko Wardoyo bilang, perluasan pasar dilakukan, karena penjualan dari sektor tambang sejauh ini masih lesu.
Tengok saja, per Januari 2013, penjualan truk kategori 3 (medium) tipe Hino Ranger FM (6X4) yang digunakan untuk sektor tambang merosot sekitar 20% dari periode yang sama tahun lalu. "Jika pada Januari 2012, varian ini mampu menopang 46% pada total penjualan Hino, kini per Januari 2013 hanya berkontribusi 28%," paparnya.
Adapun, kontribusi tipe Ranger FG (4X2) yang digunakan sektor logistik meningkat menjadi 32% pada Januari tahun ini, ketimbang periode yang sama tahun lalu masih sekitar 27%. Sementara, di sektor konstruksi, kontribusi penjualan tipe Ranger FL (6X2) juga naik dari 17%, menjadi 28% pada Januari 2013.
Tak heran, Santiko bilang, Hino bakal lebih gencar menyasar sektor konstruksi dan logistik. "Pasar truk masih bisa berkembang di kedua segmen ini," ujarnya.
Asal tahu saja, tahun ini, Hino menargetkan penjualan sebanyak 40.000 unit, atau lebih tinggi 16,04% dibanding tahun lalu, 34.472 unit. Sepanjang tahun lalu, Hino Indonesia memimpin pasar truk untuk kategori medium (berkapasitas 12 ton-26 ton), yaitu sebesar 56%. Sementara, tahun ini, pangsa pasar segmen medium Hino ditargetkan mencapai 60%.
Demi meraih target itu, tahun ini, Hino berencana menambah 12 produk line up produk, dan menambah 11 diler. Dus, sampai akhir 2013, Hino akan punya 150 diler.
Tumbuh 5%-10%
Tak ketinggalan, pemain lain di bisnis truk, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) juga sedang getol membidik sektor konstruksi dan infrastruktur.
Direktur Pemasaran untuk Kendaraan Komersial Ringan IAMI, Supranoto Tirtodiprodjo menyebut, Isuzu akan mengandalkan produk Isuzu Elf di segmen truk ringan, dan Isuzu Giga di segmen truk medium. "Kami menargetkan bisa melego sekitar 35.000 unit kendaraan komersial pada tahun ini," ujarnya.
Dari target itu, segmen truk ditargetkan sebanyak 25.000 unit, dan bus 10.000 unit. Artinya, Isuzu mematok kenaikan penjualan 5,5% dari realisasi penjualan tahun lalu. Sepanjang 2012, Isuzu mampu melego sebanyak 33.165 unit kendaraan. Kontribusi terbesar berasal dari penjualan segmen truk yaitu 21.312 unit, atau setara 64,26%.
Supaya target tahun ini bisa tercapai, Isuzu akan meluncurkan 10 produk baru. Sedangkan untuk memperluas jangkauan wilayah, perusahaan akan menambah 20 jaringan diler, sehingga Isuzu akan memiliki total 120 diler sampai tutup tahun 2013.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto memperkirakan, pasar truk nasional masih bisa tumbuh berkisar 5%-10% tahun ini.
Dia bilang, memang pasar truk masih lemah akibat kondisi harga komoditi tambang belum stabil. Namun, banyak proyek pembangunan dan infrastruktur di Indonesia bisa menopang pasar truk sehingga masih bisa bertumbuh.
Demi meraih target itu, tahun ini, Hino berencana menambah 12 produk line up produk, dan menambah 11 diler. Dus, sampai akhir 2013, Hino akan punya 150 diler.
Tumbuh 5%-10%
Tak ketinggalan, pemain lain di bisnis truk, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) juga sedang getol membidik sektor konstruksi dan infrastruktur.
Direktur Pemasaran untuk Kendaraan Komersial Ringan IAMI, Supranoto Tirtodiprodjo menyebut, Isuzu akan mengandalkan produk Isuzu Elf di segmen truk ringan, dan Isuzu Giga di segmen truk medium. "Kami menargetkan bisa melego sekitar 35.000 unit kendaraan komersial pada tahun ini," ujarnya.
Dari target itu, segmen truk ditargetkan sebanyak 25.000 unit, dan bus 10.000 unit. Artinya, Isuzu mematok kenaikan penjualan 5,5% dari realisasi penjualan tahun lalu. Sepanjang 2012, Isuzu mampu melego sebanyak 33.165 unit kendaraan. Kontribusi terbesar berasal dari penjualan segmen truk yaitu 21.312 unit, atau setara 64,26%.
Supaya target tahun ini bisa tercapai, Isuzu akan meluncurkan 10 produk baru. Sedangkan untuk memperluas jangkauan wilayah, perusahaan akan menambah 20 jaringan diler, sehingga Isuzu akan memiliki total 120 diler sampai tutup tahun 2013.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto memperkirakan, pasar truk nasional masih bisa tumbuh berkisar 5%-10% tahun ini.
Dia bilang, memang pasar truk masih lemah akibat kondisi harga komoditi tambang belum stabil. Namun, banyak proyek pembangunan dan infrastruktur di Indonesia bisa menopang pasar truk sehingga masih bisa bertumbuh.
Post a Comment